Pendidikan di Indonesia mengalamai permasalahan yang serius. Bahkan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si., menyebut masalah pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal yang mengakar ke politik.
Baca juga : Rektor UMJ Kunjungi Unissula Bahas Sinergi Perguruan Tinggi Swasta
Menurut Ma’mun, terdapat tiga hal yang jadi masalah pendidikan di Indonesia yaitu politik, feodalisme, serta bias pendidikan antara swasta dan negeri. “Kalau kita ambil secara garis besar problem hulunya ada di politik kita akhirnya membuat pendidikan carut-marut,” ungkap Ma’mun
Demikian dijelaskan olehnya dalam diskusi MAARIF House bertajuk “Quo Vadis Pendidikan Indonesia: Pendidikan Merdeka atau Punya Mereka, di Kantor MAARIF Institute, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).
Ma’mun menyoroti kebijakan politik yang liberal dan berbiaya mahal menimbulkan persoalan pendidikan seperti biaya pendidikan mahal, beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang bermasalah, dan sebagainya. Ia lantas mencotohkan persoalan KIP diperoleh melalui jalur aspirasi yang diputuskan oleh parlemen.
Jalur aspirasi menyebabkan adanya penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi. Banyak yang akhirnya menjual kuota KIP bahkan mematok harga tertentu per semester.