Peneliti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bersama Pj Bupati Lombok Timur H. M. Juaini Taofik membahas polemik Pekerja Migran Indonesia (PMI), di Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (26/08/2024). Peneliti yang juga dosen tersebut ialah Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si., Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si., dan Jumail, M.Sc.
Baca juga : Jelang KKN 2024, LPPM UMJ Gelar Pembekalan Dosen Pembimbing Lapangan
membahas polemik Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah kembali ke Indonesia setelah selesai bekerja di luar negeri atau sering disebut dengan PMI purna, bersama Pj Bupati Lombok Timur H. M. Juaini Taofik di Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (26/08/2024).
Pembahasan berfokus pada PMI yang telah kembali ke Indonesia setelah selesai bekerja di luar negeri atau sering disebut dengan PMI purna. Pada kesempatan tersebut Taofik mengatakan, persoalan terkait stunting, masalah keluarga hingga perceraian menjadi isu penting pada PMI.
Sebagai daerah pengirim PMI terbanyak kedua di Indonesia setelah Indramayu, Pemerintah Daerah Lombok Timur berupaya untuk membina para PMI purna sehingga mampu berdaya secara ekonomi setelah pulang merantau.
Pemberdayaan ekonomi ini dilakukan dengan mendorong mereka berwirausaha dengan memanfaatkan potensi lokal. “Oleh karena itu, solusi yang tepat adalah PMI perlu punya usaha sehingga setelah purna memiliki sumber ekonomi,” kata Taofik.
Ia juga menjelaskan, pada 2021 Lombok Timur telah bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dalam pemberdayaan ekonomi yang melibatkan PMI purna.