
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., menyampaikan halalbihalal merupakan momentum untuk memperkuat kolaborasi anatar umat dan bangsa. Hal ini disampaikan di acara Halalbihalal Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Auditorium KH. Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (19/04/2025).
Baca juga: UMJ Jadi Tuan Rumah Halalbihalal PP Muhammadiyah 1446 H
Haedar menyampaikan bahwa agenda halalbihalal ini telah dua kali diselenggarakan, yakni seminggu yang lalu di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, dan hari ini di Jakarta. Ia mengucapkan terima kasih atas kerja sama, kolaborasi, dan komunikasi yang baik antara PP Muhammadiyah dan berbagai pihak, termasuk lembaga-lembaga pemerintahan baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, serta negara-negara sahabat.
“Melalui kegiatan Halalbihalal ini, hubungan komunikasi dan kolaborasi yang telah terjalin dapat terus diperkuat. Kerja sama ini harus didasarkan pada prinsip kebaikan dan ketakwaan, serta menjauhi konspirasi dalam keburukan dan dosa,” ujar Haedar.
Silaturahmi bagi umat Islam memiliki dua dimensi yaitu secara eksklusif dan inklusif. Secara eksklusif, silaturahmi membangun ukhuwah dan mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan. Sedangkan secara inklusif, silaturahmi menjadi sarana untuk membangun tatanan kehidupan yang lebih baik dalam konteks kebangsaan dan kemanusiaan.
Menurut Haedar, Silaturahmi adalah wujud nyata dari ekspresi kebaikan. Ada tiga nilai utama yang dapat kita sebarkan yang pertama, sikap lemah lembut, toleransi, dan nilai-nilai luhur. Kemudian yang kedua adalah rifq atau pendampingan dalam kebaikan. Dan yang ketiga adalah keberpihakan untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.