Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ), menggelar Konferensi Internasional bertajuk “Supporting Free Palestine, Preventing Genocide” pada Rabu (03/07/2024). Konferensi ini sebagai bentuk dukungan untuk menghentikan genosida di Palestina.
Baca juga : Diskusi Buku Hamas: Dukung Kemerdekaan Palestina
Kegiatan digelar atas kerja sama Laboratory of Indonesian and Global Studies (LIGS) FISIP UMJ dengan Asia Middle East Center (AMEC) di Aula Kasman Singodimedjo.
Konferensi internasional tersebut menghadirkan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Witjaksono Adji, Anggota DPR Fadli Zon, Direktur AMEC Muslim Imran, Duta Besar Indonesia untuk Mesir (2016-2020) Helmy Fauzi, dan Dosen FISIP UMJ Asep Setiawan.
Dalam sambutannya, Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si. menyampaikan peristiwa yang dialami bangsa Palestina dari serangan Israel sudah termasuk genosida. Namun, hingga saat ini lima negara yang memiliki hak veto dalam Dewan Keamanan PBB, tidak bergerak untuk membela Palestina.
“Hak veto tersebut sejak dahulu tidak bisa diubah sehingga saat ini menjadi masalah kemanusiaan global, termasuk genosida di Palestina. Oleh karena itu, bisa dibilang bahwa PBB adalah biang kerok kejahatan perang,” katanya.
Menurut Ma’mun, harusnya hak veto dari lima negara, yaitu Amerika Serikat, Cina, Rusia, Inggris, dan Prancis dalam Dewan Keamanan PBB bisa diubah menjadi sama rata dengan negara lainnya. Hal ini agar peristiwa genosida tidak terjadi lagi karena negara lain punya kedudukan dan hak yang sama kuat, tidak hanya segelintir negara saja.