Kehadiran artificial intelligence (AI) di tengah aktivitas berbagai profesi memperlihatkan adanya kemudahan yang disuguhkan oleh teknologi. Namun dari beberapa sisi, AI menimbulkan tantangan dan ancaman, salah satunya bagi bidang jurnalistik.
Baca juga : Uji Kompetensi Wartawan Perlu untuk Membangun Pers Indonesia
Hal ini disampaikan dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Dr. Asep Setiawan, MA., dalam forum diskusi paralel Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka Hari Pers Nasional 2024, di Candi Bentar Hall Putri Duyung, Ancol, Senin (19/02/2024).
“Penggunaan AI dalam jurnalistik sudah menjadi fenomena internasional, bahkan dalam survei terakhir pada 2023, sudah disebutkan bahwa 56 persen pemimpin industri berpendapat bahwa otomatisasi back end akan menjadi penggunaan AI yang paling penting di ruang redaksi pada tahun 2024,” ungkap Asep.
Dalam kegiatan jurnalistik dan redaksi, berbagai media seluruh dunia sudah menggunakan AI. Berkaitan dengan penggunaan AI di news room, Asep menerangkan ada peluang dan tantangan tersendiri. Diskusi dengan topik “Peluang dan Ancaman AI terhadap Jurnalisme dan Kemerdekaan Pers” ini membahas ancaman AI terhadap kemerdekaan pers di Indonesia.