Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (BEM UMJ), menggelar Diskusi Publik membahas masa depan gerakan mahasiswa dan demokrasi Indonesia di Aula Fakultas Agama Islam, Kamis (15/08/2024).
Baca juga : Rektor Resmi Lantik Ketua BEM dan DPM UMJ Periode 2024-2025
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, Jurnalis dan Aktivis Perempuan Salsabila Syaira, serta Pengamat Politik dan Aktivis Syahganda Nainggolan.
Refly membahas arah masa depan demokrasi dan kepemimpinan baru Indonesia. Menurutnya, estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto membuat demokrasi di Indonesia akan terancam.
“Mungkin ke depannya Prabowo akan menjadi pemimpin yang populis, tetapi di waktu yang sama, dia akan menjaga ruang demokrasi agar tetap sempit untuk orang-orang kritis. Sama halnya dengan kondisi demokrasi saat ini, tapi semoga perkiraan saya salah,” tuturnya.
Refly mengingatkan mahasiswa, khususnya BEM UMJ untuk bergerak dan bersuara bersama melakukan kontrol kepada pemerintah yang akan datang. Ia juga menekankan bahwa mahasiswa harus membuktikan dirinya yang tidak mudah terlena kekuasaan, baik saat masih berkuliah atau sudah lulus.