Oleh :
Taslim Septia
Mahasiswa FIK UMJ saat Melakukan BHD Kepada Manekin dalam Praktek dan Simulasi Bersama Pusat Kritis Kesehatan di Ruang Kelas FIK UMJ, Sabtu (14/12/2024) (Foto : KSU/Taslim Septia Prima)
Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama 128 mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIK UMJ) menyelenggarakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan penggunaan Automated External Defibrillator (AED), serta simulasi kegawatdaruratan bencana Pada Sabtu (14/12) di Ruang Kelas dan Lapangan FIK UMJ.
Baca Juga : Sebanyak 143 Ners Lulusan FIK UMJ Diangkat Sumpah
Kegiatan ini bagian dari strategi penguatan sistem peringatan dini (early warning system) dan respons cepat terhadap bencana melihat semakin relevan dengan tingginya risiko bencana di Indonesia. kegiatan ini menjadi penting, ditengah risiko tinggi bencana perlu ada peran tenaga keperawatan sebagai peran vital dalam merespons keadaan darurat, baik dalam skala individu maupun massal.
Erwan Setiyono, S.Kp., Mn., Dosen FIK menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan perdana pelaksanaan tentang simulasi kesiapsiagaan bencana yang diselenggarakan di FIK UMJ dan telah tercantum dalam mata kuliah semester 7.
“Simulasi ini merupakan kegiatan perdana bagi mahasiswa keperawatan UMJ, dan kegiatan ini juga bagian dari kurikulum yang telah kami jalani,” ujar dosen pendamping pada acara tersebut.
Menurut Ketua Tim Kerja Tanggap Darurat, Budiman pelatihan ini juga bertujuan untuk mengintegrasikan sistem peringatan dini dengan respons cepat oleh tenaga kesehatan.
“Kesiapsiagaan tenaga keperawatan adalah kunci untuk meminimalkan dampak bencana terhadap korban. Dengan pelatihan ini, Harapannya mahasiswa mampu menerapkan keterampilan yang mereka pelajari untuk menyelamatkan nyawa,” ujarnya.