Muhammadiyah memiliki gen literasi yang lahir dan tumbuh sejak berdiri pada 1912. Terbitnya majalah Suara Muhammadiyah edisi pertama dan konsisten hingga sekarang menjadi bukti nyata jejak genetik literasi Muhammadiyah.
Baca juga : LUKW UMJ Turut Dorong Peningkatan Kapasitas Wartawan Muhammadiyah
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah Prof. Dr. Muchlas, MT., mengatakan gen literasi itu dibudayakan dengan membaca, menulis dan mendokumentasikan.
Hal itu disampaikannya saat pembukaan Festival Pers dan Literasi Muhammadiyah Aisyiyah di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (24/08/2024).
Untuk mengetahui jejak literasi Muhammadiyah, MPI PP Muhammadiyah melakukan penelitian mendalam dan penelusuran jejak majalah Suara Muhammadiyah. Majalah terbitan edisi pertama tidak ditemukan di Indonesia, melainkan disinyalir ada di Leiden, Belanda.
Namun dari terbitan edisi kedua yang ditemukan di Indonesia, tim peneliti mencoba menarik mundur waktu untuk menemukan tanggal terbit majalah edisi pertama.
Maka ditemukanlah majalah Suara Muhammadiyah edisi pertama terbit di bulan Syawal tepatnya 13 Agustu 1915 Masehi. MPI PP Muhammadiyah kemudian mengusulkan pada PP Muhammadiyah agar menetapkan 13 Agustus sebagai Hari Pers Muhammadiyah.